Rabu, 01 Januari 2020

4 Fungsi Transmisi Pada Kendaraan

Transmisi pada kendaraan merupakan bagian dari sistem power train atau sering dikenal juga sebagai sistem penggerak. Meskipun beda tipe mobil juga membedakan letak transmisi pada kendaraan, namun secara urutan kerjanya, transmisi terletak setelah sistem kopling dan sebelum poros propeler (poros roda).

Di dalam transmisi, tersusun roda-roda gigi yang saling bertautan sehingga akan menghasilkan perbandingan gigi yang dikenal dengan sebutan gear ratio. Gear ratio ini akan memberikan pilihan bagi pengemudi terhadap tenaga atau kecepatan sehingga pengemudi bebas menentukan posisi transmisi saat ia memmbutuhkan kecepatan atau tenaga saat mobil melaju.

Transmisi pada kendaraan merupakan bagian dari  4 Fungsi Transmisi Pada Kendaraan

Semakin besar gear ratio maka tenaga putar akan semakin besar, namun kecepatan putar semakin kecil. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil gear ratio maka maka tenaga putar akan menurun namun kecepatan putarnya akan meningkat. (baca juga: mengenal transmisi mobil)

Pada transmisi, biasanya dilengkapi dengan tuas transmisi yang dihubungkan langsung ataupun dengan menggunakan perantara kabel selektor. Tuas transmisi ini bisa digunakan oleh pengemudi untuk mengubah kecepatan dan tenaga putar yang dihasilkan sehingga memungkinkan kendaraan untuk melaju, berhenti, ataupun bergerak mundur sesuai dengan kebutuhan pengemudi.

Lantas seperti apakah fungsi transmisi yang sesungguhnya ? Berikut adalah fungsi transmisi yang ombro ketahui.


1. Meneruskan tenaga dan putaran mesin dari kopling ke poros propeler


Fungsi transmisi yang pertama adalah untuk meneruskan tenaga dan putaran mesin dari kopling ke poros propeler. Ya, tenaga yang dihasilkan mesin akan memutar plat kopling yang terhubung langsung dengan input shaft transmisi.

Ketika input shaft transmisi berputar, maka ia juga akan memutar rangkaian dan susunan gear (roda gigi) di dalam transmisi sesuai dengan posisi dan kebutuhan. Putaran dari roda gigi ini kemudian berujung di output shaft transmisi yang terhubung dengan propeler.

Dengan begitu, maka putaran mesin dan tenaga yang dihasilkannya akan diteruskan oleh transmisi hingga sampai ke propeler dan roda. (baca juga : Mengenal jenis dan tipe penggerak roda)


2. Mengubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan


Fungsi transmisi berikutnya adalah mengubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan yang diukur berdasarkan beban kendaraan, kecepatan, serta kondisi jalan. Ya, beban kendaraan, kecepatan, dan kondisi jalan sangat berpengaruh terhadap kemampuan mobil untuk tetap bisa melaju.

Seperti contohnya, ketika mobil berjalan pertama kali dari posisi berhenti, membawa beban penuh, atau pada saat mobil melaju di jalan menanjak, maka mobil membutuhkan momen dan tenaga yang besar.

Momen dan tenaga putar yang besar hanya bisa didapat pada transmisi diposisi gigi terendah, sehingga, untuk membuat mobil tetap bisa melaju, maka kita harus memposisikan gigi transmisi pada posisi terendah (gigi 1).

Hal diatas tentunya akan berbeda ketika mobil sedang melaju dijalan datar ataupun jalan menurun. Ya, disaat jalan datar ataupun menurun, momen dan tenaga sudah tidak terlalu dibutuhkan, yang dibutuhkan selanjutnya adalah peningkatakan kecepatan.

Transmisi menyediakan peningkatan kecepatan dengan merubah gear ratio di dalamnya menjadi lebih kecil agar tenaga putar menurun namun kecepatannya meningkat. Gear ratio yang kecil ini bisa di dapat pada posisi gigi tertinggi (gigi 4, gigi 5, atau sesuai dengan konstruksi transmisi yang digunakan). Dengan begitu, maka transmisi bisa mempercepat laju kendaraan sesuai dengan kebutuhan pengemudi.


3. Memungkinkan kendaraan dapat berjalan mundur


Fungsi transmisi selanjutnya adalah memungkinkan kendaraan dapat berjalan mundur. Hal ini lebih khusus pada transmisi yang digunakan pada kendaraan dengan lebih dari 2 roda seperti mobil contohnya.

Ya, di mobil, transmisi bisa berfungsi untuk membuat mobil bisa melaju dan bergerak mundur. Hal ini bisa dilakukan dengan memasukkan tuas gigi persneling pada posisi R (reverse).

Pada posisi gigi ransmisi R (reverse) ini, arah putaran akan bergerak secara terbalik. Contoh, jika untuk gigi maju output gear transmisi berputar ke kanan, maka untuk gigi mundur, output gear transmisi akan berputar ke kiri.

Dengan begitu, maka laju roda kendaraan juga akan berputar secara terbalik sehingga bisa membuat mobil bergerak mundur.

Baca juga :


4. Memungkinkan mesin tetap hidup dalam posisi netral


Fungsi transmisi yang terakhir adalah memungkinkan mesin kendaraan tetap hidup dalam posisi netral. Posisi netral adalah posisi dimana mobil tidak dapat berjalan karena tidak ada roda gigi dalam transmisi yang ikut berputar meskipun mesin hidup. Posisi ini hanya bisa dilakukan dengan memindah tuas gigi transmisi ke posisi N (Neutral).

Pada posisi netral, putaran input transmisi tidak diteruskan ke poros output transmisi. Hal ini akan menyebabkan gigi-gigi transmisi tidak saling bertautan sehingga poros output transmisi tidak ikut berputar meskipun poros input berputar. Dengan begitu maka kita bisa membuat mesin tetap hidup disaat mobil tidak jalan.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif